9.20.2008

Dibanding Iblis

Sudah jamak diketahui cerita tentang iblis zaman dahulu. Ketika Adam diciptakan oleh Allah swt dari segumpal tanah, Allah lalu memerintahkan kepada para malaikat agar bersujud kepada Adam. Semua malaikat bersujud kecuali iblis karena sombong dan takabur, sombong karena iblis diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah.
Semenjak itu, iblis dilaknat oleh Allah dan dijanjikan masuk neraka di akhirat nanti “hanya” karena melanggar 1 saja perintah Allah. Perintah itu adalah bersujud hormat kepada Adam. Peristiwa itulah yang mengawali ketakaburan iblis dan memunculkan suatu benih permusuhan antara Iblis dan anak-anak Adam.
Marilah kita lihat diri kita sendiri. Sudahkah kita menjalankan perintah Allah dengan sepenuh hati? Sudahkah kita meninggalkan perbuatan yang dilarang oleh Allah? Cukup kita sendiri saja yang menjawabnya.
Suatu apabila kita tak menjalankan perbuatan yang sesuai digariskan oleh Allah swt, tentu kita akan lebih celaka daripada Iblis. Jika kita meninggalkan shalat, padahal dalam Al-Qur’an ada puluhan ayat tentang perintah shalat, tentu celaka kita berpuluh kali lipat daripada iblis. Iblis hanya melanggar 1 perintah Allah sedangkan kita sendiri, berapa puluh ayat dan perintah Allah yang kita dustakan? Jika dengan analogi demikian, kita tentu jauh lebih celaka daripada iblis.
Oleh sebab itu, cukup satu solusi. Yaitu masuk Islam secara kaffah (menyeluruh). Kita tidak bisa memilih Islam dalam satu aspek namun meninggalkan satu bagian yang lain. Islam adalah imparsial dan global, sehingga harus dipahami secara sempurna hingga dapat menjadi acuan dalam hidup kita?
Jika belum tahu ajaran Islam secara menyeluruh? Datangi majlis ilmu, internet, buku, teman yang taat memegang Islam, dll. Insya Allah kita menjadi hamba yang dapat memegang Islam dalam hidup. Amin.

Read more...

9.16.2008

Menulis


Membaca dan menulis tentu telah menjadi sebagian besar hobi para laskar pengeblog yang selalu berkutat dengan tulis-menulis post yang harus diupdate tiap hari. Dalam menulis sesuatu atau terutama posting, perlu keuletan dan kesabaran khusus dalam menjalaninya.
Jujur saja sebelumnya saya benci dengan tulis-menulis. Saya ga respek dengan ekskul jurnalistik di sekolah, mencibir para pemilik buku harian, serta paling malas ketika ada pelajaran menulis di sekolah. Saya memang suka membaca. Tapi suka membaca belum tentu suka menulis.
Entah kenapa setelah asyik dengan blog ini, saya menjadi sering menulis dan memunculkannya dalam post. Kebiasaan itu muncul begitu saja. Memang pertama kali saya tertarik blog dari cara desainnya. Tapi lama-lama saya sadar kalau blog yang penting adalah isinya atau postingnya.
Menulis bukan berarti iseng. Menulis bukan berarti membuang-buang waktu. Menulis bukan berarti pekerjaan pengangguran. Namun menulis adalah langkah untuk menciptakan sejarah! Dengan menulis, kita membuat sejarah kita sendiri! Minimal mencatatkannya di internet dan bisa dibaca orang-orang!
Kita ingat, inti sejarah ada pada tulisan. Ketika Hulagu Khan ingin menghancurkan sejarah Baghdad, Hulagu memerintahkan untuk membakar perpustakaan dan membenamkan buku-buku ke Sungai Efrat dan Tigris.
Juga Amerika ketika ingin menghancurkan Iraq, Amerika mengarahkan rudal-rudalnya ke pusat ilmu seperti perpustakaan. Itu berfungsi agar sejarah Iraq sedikit demi sedikit terhapuskan.
Sejarah kita, besar atau kecil akan tercatat dan diketahui banyak orang. Selain itu, menulis membuat kita panjang umur. Bukan karena kita awet muda dan ajal kita tertunda. Namun panjang umur karena kita akan diingat orang-orang karena tulisan kita. Dan tulisan-tulisan kita terutama di postingan akan dibaca orang lain bahkan orang-orang sesudah kita.
Selain itu, menulis dapat membangkitkan gelora dan membarakan semangat yang mungkin kendor. Menulis dapat membuat kita optimis untuk maju dan bertindak. Juga seorang pakar mengatakan, bahwa 25% masalah kita akan terpecahkan apabila kita menulis.
Jangan tunda waktu kita lagi! Goreskan tinta sejarah kita, ketikkan bait-bait kehidupan kita dengan menulis!
AYO KITA MENULIS!
MENULIS UNTUK KEABADIAN!

Read more...

9.09.2008

Sakit!

Di suatu desa yang asri, ada seorang anak kecil baru saja melihat proses keluarnya kupu-kupu yang indah dari kepompong yang telah lama membungkusnya. Detik-detik proses itu dia amati dengan seksama. Dari berlubangnya pupa, keluarnya kepala kupu-kupu, hingga seluruh tubuh kupu-kupu berhasil keluar. Dia sedikit kasihan melihat perjuangan kupu-kupu untuk melewati lubang pupa yang sempit tersebut. Setelah berhasil keluar, kupu-kupu tersebut mulai terbang dan mengepakkan sayapnya.
Esoknya anak kecil itu melihat kupu-kupu lain yang mencoba melihat dunia dengan keluar dari pupanya. Dia kembali kasihan ketika melihat kupu-kupu harus melewati lubang sempit yang ada pada pupa. Berniat ingin membantu dan mengurangi rasa sakit kupu-kupu, anak kecil itu membuka lubang sempit pupa menjadi lubang yang cukup besar agar cukup dilewati oleh kupu-kupu tadi. Sesuai dengan harapannya, kupu-kupu tadi dengan mudah keluar dari pupa.
Namun kejadian sesudahnya tak sesuai dengan harapan. Sayap kupu-kupu tadi terkulai lemas dan setelah ditunggu sekian lama kupu-kupu tersebut tetap tak bisa terbang dan akhirnya jatuh ke tanah. Itu disebabkan karena lubang sempit penyebab rasa sakit itu mampu memaksa darah kupu-kupu untuk meresap ke dalam sayap. Sehingga rasa sakit akibat melewati lubang itu sesuai dengan hasilnya yaitu dapat terbang dan menjalani hidup kupu-kupu dengan sempurna..
Itulah sebuah contoh bahwa rasa sakit untuk mencapai suatu keberhasilan yang mahal pasti mutlak adanya. Kita tentu tahu bagaimana Thomas Edison berulang kali gagal dan setelah kesekian ribu kali gagal. Akhirnya dia berhasil. Tentu setiap kegagalan yang dia alami ada rasa sakit. Entah rasa sakit akibat kecewa, dana yang terbatas, ataupun cemoohan orang-orang sekitar.
Cerita mengenai sebuah rasa sakit sebuah kegagalan, aku punya sedikit analogi. Mutiara yang indah dihasilkan dari seekor kerang yang mengalami rasa sakit luar biasa. Rasa sakit yang ditimbulkan itu berasal dari luka akibat pasir yang masuk ke tubuh kerang itu. Pasir itu akhirnya ditutupi oleh cairan kerang tadi sehingga mengeras dan membentuk mutiara yang mahal harganya
Suatu saat, kegagalan atau musibah dapat membuat kita jatuh. Namun bukan semestinya ketika jatuh itu kita tak bangun lagi. Sudah banyak yang mengetahui bahwa orang hebat bukanlah orang yang tidak pernah jatuh, akan tetapi orang hebat adalah orang yang segera bangkit bila dia terjatuh.
Cara kita “terjatuh” di dunia ini sungguh bermacam-macam. Dari hal yang simpel sampai hal yang komplek dan rumit. Mulai dari masalah karir, bisnis, pendidikan, rumah tangga hingga urusan pemerintahan. Dan seberapa dalam kita terjatuh serta terperosok juga bermacam-macam. Ada yang cuma oleng terjatuh hingga terjembab tak berdaya ketika terjatuh.
Akhirnya selesai juga buat postingan…….

Read more...

9.05.2008

Kebiasaan!

Alhamdulillah aku akhirnya bisa menerbitkan posting kembali. Kali ini aku memberikan tema yaitu sebuah kebiasaan. Kebiasaan bermula dari suatu kegiatan yang kita lakukan secara terus menerus dan diulang-ulang. Lama-lama kegiatan tersebut menjadi kegiatan di bawah sadar kita dan secara refleks akan kita lakukan.
Kebiasaan inilah yang Islam sebut dengan akhlaq. Akhlaq atau kebiasaan yang baik tentu bermula dari kegiatan-kegiatan yang baik pula. Akhlaq yang buruk juga berasal dari perbuatan yang buruk pula. Marilah pada bulan Ramadhan yang penuh berkah ini kita membangun kembali kebiasaan kita dengan memulai dengan kegiatan dan amalan-amalan yang positif dan bermanfaat.
Kebiasaan secara tak langsung akan dilakukan secara tidak sadar. Seperti pada cerita di bawah ini. Pada suatu hari, di sebuah apartemen mewah di Jakarta terjadi musibah yang membuat panik banyak orang. Apartemen tersebut mengalami kebakaran hebat sehingga membutuhkan puluhan mobil armada pemadam kebakaran. Tak ayal kejadian itu memacetkan jalan protokol yang membelah kota Jakarta itu.
3 Jam kebakaran berlalu namun api belum bisa dipadamkan juga. Tim medis dan pemadam kebakaran yang sudah kelelahan sudah mulai putus asa. Rasa keputus-asaan itu buyar demi melihat seorang ibu berteriak-teriak di lantai 6 apartemen. Kepala tim memerintahkan agar menempatkan tangga mobil untuk menyelamatkan ibu tadi.
Tak diharapkan, ibu tersebut menolak menggunakan tangga karena takut ketinggian. Dan dia berteriak takut karena melewati tangga darurat apartemen sudah tertutup api. Ditengah kebingungan itu, ibu itu juga berteriak bahwa ibu tersebut mempunyai bayi berusia 8 tahun.
Walaupun sudah dibesarkan hatinya, ibu tak mau melewati tangga mobil karena takut akan keselamatan bayinya. Pemadam kebakaran yang sudah ciut nyalinya enggan mengambil resiko menuju ke lantai 6 yang diperkirakan sebentar lagi akan hangus dan runtuh.
Di tengah semrawutnya keadaan, datanglah kiper legendaris Jerman Oliver Kahn. Melihat Oliver Kahn, kepala pemadam kebakaran mendapat ide. “Bu, anakmu lemparkan saja ke bawah! Ntar bisa ditangkep sama Oliver Kahn si Kiper dari Jerman!”. Sang ibu yang mengenal betul Kahn karena dia adalah pemain favorit almarhum suaminya tak ragu mengiyakan perintah kepala tim.
Kahn yang sudah bersiap-siap menangkap bayi walau tanpa sarung tangan menunggu bayi yang dijatuhkan. Ibu yang tak ragu lagi demi melihat pemain favorit suaminya langsung menjatuhkan bayinya ke bawah. Detik-detik yang dialami bayi ketika jatuh terasa sangat lambat. Oliver Kahn yang terlihat mantap mulai mengambil ancang-ancang. Hup!... Akhirnya dia dapat menangkap bayi itu dan segera mendekapkannya ke dadanya.
Para masyarakat yang bersorak dan bergembira diacuhkannya dan Oliver Kahn segera berlari sekitar 3 meter dan…… Menendang bayi itu layaknya bola!
Kebiasaan yang kita lakukan walaupun hal yang terkecil sekalipun akan otomatis kita lakukan tanpa berpikir terlebih dahulu. Mengenai kebiasaan, prinsip berpikir sebelum bertindak mendekati nol dalam realisasinya. Untuk mencegah kebiasaan buruk yang mungkin kita lakukan, mungkin kita harus dapat melakukan tindakan yang positif agar memunculkan kebiasaan yang positif pula.

Read more...

  © Blogger template Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP