2.25.2009

Bill Gates di Akhirat

Suatu ketika Bill Gates mati, dia agaknya menjalani kehidupan “akhiratnya” dengan lancara dan biasa saja. Semua manusia dikumpulkan dan dimintai pertanggung jawaban oleh ”Tuhan”. Setelah itu, giliran Bill Gates yang mendapat kesempatan untuk dimintai pertanggung jawaban.
Tuhan :”Mr. Gates, walaupun kehidupan religimu sangat rendah dan dangkal, namun kami berjasa dengan Microsoftmu untuk membantu dan memudahkan hidup manusia.”
Gates : ”Apa yang akan anda lakukan Tuhanku?”
Tuhan : ” Saya membuatmu bebas memilih neraka teringan siksanya atau surga dengan kenikmatan minimal! Kamu juga boleh mencoba keduanya terlebih dahulu sebelum memilih”
Gates : ”Kalau begitu, saya mencoba neraka dahulu Tuhanku!”
Setelah itu Bill Gates diberi kesempatan mencoba neraka
Disana dia melihat pantai pasir putih yang sebenarnya tidak terlalu indah. Disana sangat ramai penuh hiruk pikuk orang yang berenang, bermain layang-layang, bermain pasir, selancar, parasailing dll. Inikah yang disebut neraka? Batin Bill Gates. 
Setelah itu dia mencoba surga walaupun dengan nikmat minimun. Disana dia sangat gembira karena dikaruniai sayap dan bisa terbang. Namun disana dia hanya melihat langit biru, awan, awan, awan. awan, bidadari dan kebanyakan adalah awan. Dia mencari sesuatu yang menarik. Namun yang ada membuatnya cukup terhibur adalah dia bisa terbang. Setelah itu, dia kembali ke persidangan akhirat. 
Tuhan :”Bagaimana Bill Gates? Anda memilih surga atau neraka?”
Gates : ”Saya mantap memilih neraka. Karena cukup menghibur saya walau kurang asyik”
Tuhan :”Baiklah... Kumasukkan kamu ke dalam surga”
Setelah itu Bill Gates dimasukkan ke neraka. Dan dia menjalani hidupnya di neraka seperti orang-orang lainnya. Setelah dua tahun, Tuhan menemui Bill Gates di neraka.
Gates :”Tuhan! Apakah engkau menipu saya?”
Tuhan :” Tidak! Aku sudah menuruti apa maumu!”
Gates : ”ketika aku mencoba neraka, yang muncul pantai! Sedangkan sekarang aku di neraka dibakar sampai darah dan cairan otakku mendidih!”
Tuhan :” Ooo... kamu ketika mencoba neraka itu terlalu cepat dan tergesa-gesa!. Pantai dan sebagainya itu hanyalah screensaver! Yang kau tempati sekarang adalah neraka yang asli!”
Cerita ini didapat dari teman saya. Ga usah tertawa! Tersenyum saja cukup!

Read more...

2.21.2009

Sugesti

Sugesti memang sangat menentukan di dunia ini. Seperti seperti dukun jadi-jadian dari Jombang yang bernama Ponari yang dikabarkan bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan meminum air yang dicelupi batu miliknya. Bodohnya lagi, para pasien tersebut bukan hanya raganya yang sakit, tetapi jiwa dan akal sehatnya ikut sakit. Seperti dengan mempercayai keajaiban milik Ponari.
Percaya atau tidak, itu lebih disebabkan oleh sugesti. Saya pun meyakini bahwa keajaiban ponari tersebut adalah sugesti. Sugesti adalah suatu keyakinan baik dari diri sendiri ataupun orang lain yang mampu mempengaruhi saraf bawah sadar kita. Seperti Ponari yang memberi sugesti bahwa yang meminum airnya akan sembuh, tentu pasiennya gampang percaya dan tersugesti untuk sembuh.

Saya pun pernah melakukan sugesti pada teman-teman saya. Ketika itu kelas saya mengikuti turnamen sepak bola di sekolah. Demi menambah percaya diri teman-teman saya, saya membawa sebotol air yang aku isi dengan air yang dimasak ibuku dari rumah. Lalu aku beri sedikit sirup jahe. Setelah itu kubagi pada teman-temanku dan aku berkata itu membawa banyak kekuatan dan stamina. Setelah itu, teman-temanku mainnya penuh tenaga dan yakin dari khasiat ”jamu” yang aku bawa. Dalam hati aku tertawa bahwa itu hanya akal-akalan dan sugesti dariku.
Aku pernah mengikuti training, yang isinya bahwa sugesti itu mudah dilakukan, yaitu dengan membayangkan keberhasilan kita di masa yang akan datang. Selain itu mensugesti bahwa kita harus berhasil, kita harus menjadi nomor satu dan harus berusaha dengan sekeras mungkin. 
Agar sugesti itu benar-benar masuk dalam saraf bawah sadar kita, hendaknya kita mensugesti diri kita sebelum tidur dan mengulanginya lagi setelah bangun tidur. Insya Allah akan menambah semangat kita dalam hidup. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Read more...

2.14.2009

Motivasi dari Pesulap

Pernah, Seorang pesulap kelas dunia yang lihai dalam aksi meloloskan diri ditantang untuk meloloskan dirinya dari sebuah gedung. Gedung milik bank swasta di Jakarta itu memang tak terlalu mewah. Terlebih jika dibandingkan dengan nama beken pesulap yang sudah membahana di bumi. Tentu saja, sang pesulap itu pernah meloloskan diri dari rantai besi, peti yang dikubur, rumah yang terbakar, dan lain-lain. 
Kali ini, dia sedang tur sulap di Indonesia dan ditantang oleh pemerintah setempat untuk memamerkan aksinya. Dia pun ditantang untuk meloloskan diri dari puncak gedung berlantai 15. Disana dia dirantai dan digembok. Dia diberi waktu 5 menit untuk meloloskan diri dan turun ke lantai dasar.

Ketika pertunjukan dimulai, dia dengan leluasa membuka kunci gembok dan menguraikan rantainya. Sekarang dia tinggal keluar dari ruang tersebut, turun ke lantai dasar dan menyapa penggemarnya. Dia mulai mengeluarkan peralatan-peralatan yang disembunyikannya untuk membuka kunci pintu tersebut. Namun semua peralatan tak bisa digunakan untuk membuka kunci pintu itu. Dia mulai kehabisan peralatan dan mulai kehabisan akal juga. Terbayang olehnya bahwa dia akan dicerca dan dihina karena gagal mempertunjukkan aksi yang memukau. Dia merasa telah gagal. Ketika dia melihat arlojinya, waktu sudah berjalan empat menit. Merasa tak ada harapan, dia merasa marah dan menendang pintu kuat-kuat. Lantas, pintu itu langsung terbuka dan dia dapat keluar dari ruangan itu. Sebenarnya bukan pintunya yang terkunci. Namun akal dari pesulap itulah yang terkunci. 
Tentu ada motivasi di balik cerita tadi. Sebenarnya bukan pintunya yang terkunci. Namun akal dari pesulap itulah yang terkunci. Tentu itu menjadi pelajaran bagi kita. Terkadang kita mendapat suatu problem atau hambatan yang kita rasa cukup berat. Namun banyak dari kita yang menganggap bahwa problem dan hambatan itulah yang membuat langkah kita terhenti. 
Sebenarnya akal kitalah yang mampet sehingga tak menemukan jalan keluar. Memang kodrat manusia akan frustasi jika menghadapi suatu masalah. Namun bukan berarti problem dan tantangan itu menjadi suatu penyumbat akal kita. Seharusnya dengan suatu masalah, muncullah motivasi dan membuat diri kita menjadi lebih kreatif

Read more...

2.07.2009

Tukang Batu

Alkisah, hiduplah seorang pencari batu yang hidup di lereng gunung. Bertahun-tahun bekerja, tukang batu tersebut tak kunjung makmur nasibnya. Entah kenapa, dia tetap rajin bekerja dan setia mencari batu di sungai. Suatu ketika, di depan rumahnya dilewati raja yang berkuasa. Dalam hati tukang batu tersebut, dia berkata ”Ah,... sungguh enak menjadi raja. Selalu dielu-elukan rakyatnya dan hidup penuh nikmat!”. Kebetulan ”dewa” mendengar keluh kesahnya. Tukang batu itupun berubah menjadi raja. 
Dengan bangga dan gembira, ”sang raja” berjalan-jalan mengelilingi desa pinggiran. Namun ada satu hal yang menghalanginya, yaitu matahari. Seketika itu pula dia ingin menjadi matahari. Lagi-lagi keinginannya terkabul dan dia menjadi matahari. Dia dengan senyum merekah melihat seluruh dunia. Dan matahari serasa menjadi raja dari seluruh raja. Namun senyumnya memudar ketika pandangannya tertutupi oleh awan. Mataharipun mendengar manusia mengutuk matahari karena menyebabkan kekeringan dan memohon agar awan menurunkan hujan. Mataharipun ingin menjadi awan dan akhirnya dia berubah menjadi awan.

Dengan riang, awan menurunkan hujan dan disambut sorak sorai manusia yang menunggu datangnya hujan. Belum habis gembira si awan, datang angin yang membawanya ke lautan lepas. Si awan iri kepada angin dan ingin menjadi angin. ”dewa” kembali mengabulkan permintaannya dan dia menjadi angin. Ketika menjadi angin dia merasa tak terkalahkan dan mampu terbang kesana-kemari dengan cepat. Namun badannya terasa tergoncang karena menabrak sesuatu. Setelah dia lihat, dia menabrak gunung yang perkasa. Dia ingin menjadi gunung dan ”dewa”pun mengabulkannya.
Setelah menjadi gunung dan beberapa saat tak ada gangguan, tubuhnya merasa sakit dan mendengar suara yang tak asing lagi didengarnya. ”tok-tok-tok” yaitu suara tukang batu yang memukuli tubuh si gunung tadi. 
Akhirnya si gunung tadi ingin menjadi tukang batu dan akhirnya dikabulkan oleh ”dewa”. Dan akhirnya tukang batu itupun kembali menjadi tukang batu dan hidup seperti sediakala. 
Cerita di atas memang cerita fiksi. Namun tentu cerita itu mengandung hikmah penuh motivasi. Seperti kira tak bisa untuk mendapatkan sesuatu dengan mudah. Kita perlu suatu usaha yang keras agar hidup dengan enak pula. Kedua, hendaknya kita bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki. Memang sudah kodrat manusia diciptakan untuk sulit bersyukur. Namun hendaknya kita terlalu ambisius yang tidak mungkin kita kejar. 
Keep spirit!

Read more...

  © Blogger template Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP