Dibanding Iblis
Sudah jamak diketahui cerita tentang iblis zaman dahulu. Ketika Adam diciptakan oleh Allah swt dari segumpal tanah, Allah lalu memerintahkan kepada para malaikat agar bersujud kepada Adam. Semua malaikat bersujud kecuali iblis karena sombong dan takabur, sombong karena iblis diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah.
Semenjak itu, iblis dilaknat oleh Allah dan dijanjikan masuk neraka di akhirat nanti “hanya” karena melanggar 1 saja perintah Allah. Perintah itu adalah bersujud hormat kepada Adam. Peristiwa itulah yang mengawali ketakaburan iblis dan memunculkan suatu benih permusuhan antara Iblis dan anak-anak Adam.
Marilah kita lihat diri kita sendiri. Sudahkah kita menjalankan perintah Allah dengan sepenuh hati? Sudahkah kita meninggalkan perbuatan yang dilarang oleh Allah? Cukup kita sendiri saja yang menjawabnya.
Suatu apabila kita tak menjalankan perbuatan yang sesuai digariskan oleh Allah swt, tentu kita akan lebih celaka daripada Iblis. Jika kita meninggalkan shalat, padahal dalam Al-Qur’an ada puluhan ayat tentang perintah shalat, tentu celaka kita berpuluh kali lipat daripada iblis. Iblis hanya melanggar 1 perintah Allah sedangkan kita sendiri, berapa puluh ayat dan perintah Allah yang kita dustakan? Jika dengan analogi demikian, kita tentu jauh lebih celaka daripada iblis.
Oleh sebab itu, cukup satu solusi. Yaitu masuk Islam secara kaffah (menyeluruh). Kita tidak bisa memilih Islam dalam satu aspek namun meninggalkan satu bagian yang lain. Islam adalah imparsial dan global, sehingga harus dipahami secara sempurna hingga dapat menjadi acuan dalam hidup kita?
Jika belum tahu ajaran Islam secara menyeluruh? Datangi majlis ilmu, internet, buku, teman yang taat memegang Islam, dll. Insya Allah kita menjadi hamba yang dapat memegang Islam dalam hidup. Amin.