6.17.2008

Say : “I’m not chicken!”

Seorang petani menemukan sebuah telur yang berukuran seperti telur ayam lazimnya. Sontak dia menggabungkan telur itu dengan telur ayam milikknya yang sedang dierami induknya. Ketika telur-telur lain sudah menetas, telur “titipan” itu belum juga menetas. Dan di hari yang ditunggu telur itu menetas menjadi unggas mirip ayam yang mempunyai bulu berbeda.
Bersama dengan anak-anak ayam lainnya, “anak tiri” itu mencari cacing di dalam pot dengan bimbingan induknya. Setelah hujan turun, induknya menggiring mereka masuk ke kendang. Namun “anak tiri” itu malah menikmati hujan. Ketika hari mulai senja dan penglihatan ayam menjadi kabur, “anak tiri” itu justru melihat semakin jelas dan terang benderang. Meski begitu, dia menuruti perintah induknya untuk tak keluar malam-malam.
Suatu saat induk ayam berteriak keras diikuti ketakutan yang amat sangat. Induk dan semua anak-anaknya masuk ke kandang untuk menyelamatkan diri. Sang Elang dengan tenang menunggu di dahan pohon untuk menunggu kesempatan yang tepat. Tapi tidak demikian dengan ”anak tiri” itu, di justru melongok ke luar dan ternyata melihat seekot makhluk gagah yang mirip dengan dirinya.
Setelah memberanikan diri keluar dari kandang, dia merasa elang takkan memangsa dirinya walaupun induknya semakin berteriak agar “anak tirinya” itu masuk kandang. Paruh, bulu, cakar dan tekstur yang sama membuat dia bergairah bertemu dengan sejenisnya dan berkata : “Aku bukan ayam! Aku adalah elang!”
Apakah kita tetap menjadi seekor ayam yang:
Pertama, membatasi eksplorasi diri kita seperti ayam dengan jam malamnya? Kedua, tak mau bertanggung jawab terhadap perbuatan kita seperti ayam mengobrak-abrik pot untuk mencari makan tanpa membereskannya kembali?. Ketiga, pengecut dan menghindari masalah yang mungkin membangun diri kita seperti ayam yang berlindung dan terus berkotek demi melihat elang?
Kita harus ikuti elang yang tak membatasi diri, bernaluri pemimpin, bertanggung jawab dan siap menghadapi tantangan yang dibuktikan ketika turun hujan, elang bukannya turun kebawah dan berteduh. Namun dia semakin terbang ke atas.

  © Blogger template Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP