Energi Positif vs. Energi Negatif
Setiap manusia tentu mempunyai motif dan tujuan tertentu ketika melakukan sesuatu. Motif dan tujuan inilah yang akan kita sebut sebagai sebuah energi. Energi yang menggerakan pikiran seseorang dapat dibagi menjadi dua. Yaitu energi positif dan energi negatif. Energi positif pasti akan menuntun manusia untuk berpikir jernih, menggunakan nurani dan mempunyai spirit yang kuat. Energi negatif tentu saja adalah energi yang didasari oleh amarah, nafsu, dan kesombongan.
Dua energi ini dimiliki setiap orang. Baik tua-muda, kaya-miskin, timur-barat, besar-kecil dsb. Tak hanya Indonesia yang mengalami episode negatif tahun 60-an ketika paham komunis masuk ke Indonesia, akibatnya buku-buku dibakar, lawan politik dipenjarakan bahkan di ancam bunuh dsb.
Bangsa yang besar tentu pernah punya masa ketika energi negatif menguasai mereka. Contohnya Amerika, negeri superpower itu pernah pecah perang saudara Utara-Selatan dan Federal-Konfederasi. Yang menyebabkan banyak kerugian dan akhirnya dimenangkan oleh Utara yang memunculkan Abraham Lincoln.
Jepang, Italia dan Jerman juga dikuasai energi negative mereka berupa ambisi fasisme yang bertujuan menguasai dunia walaupun ambisi fasisme itulah yang akan menjatuhkan mereka. Siapa yang mengatur kedua energi itu?
Jawabannya adalah kita sendiri! Kita sendiri yang mengatur energi itu. Energi itu muncul dari suatu buah keterpaduan antara pikiran, nurani dan spirit kita. Sehingga perbuatan kita, kitalah yang mengendalikannya.
Setiap manusia tentu juga sadar bahwa mereka punya dua energi itu, namun kadangkalalah energi negative yang memenangi pertempuran sehingga tingkah laku manusia menjadi penuh nafsu, amarah, dan kesombongan,
Seperti yang telah difirmankan oleh Allah pada Surah Asy-Syams ayat 8 yang artinya; “Maka Dia (Allah) mengilhamkan kepadanya (manusia) kejahatan dan ketaqwaan”. Dari ayat diatas dapat ditarik suatu ajakan agar kita memilih jalan ketaqwaan itu. Jalan ketaqwaan itulah energi positif yang kita maksud.
Marilah kita atur kedua energi didalam jiwa kita. Kalau perlu bantu energi positif berperang melawan energi negatif. Sehingga perbuatan kita selalu diliputi oleh energi positif yang diliputi pikiran yang jernih, nurani yang bersih, spirit yang kuat, keteguhan prinsip serta cita-cita yang luhur.
Dua energi ini dimiliki setiap orang. Baik tua-muda, kaya-miskin, timur-barat, besar-kecil dsb. Tak hanya Indonesia yang mengalami episode negatif tahun 60-an ketika paham komunis masuk ke Indonesia, akibatnya buku-buku dibakar, lawan politik dipenjarakan bahkan di ancam bunuh dsb.
Bangsa yang besar tentu pernah punya masa ketika energi negatif menguasai mereka. Contohnya Amerika, negeri superpower itu pernah pecah perang saudara Utara-Selatan dan Federal-Konfederasi. Yang menyebabkan banyak kerugian dan akhirnya dimenangkan oleh Utara yang memunculkan Abraham Lincoln.
Jepang, Italia dan Jerman juga dikuasai energi negative mereka berupa ambisi fasisme yang bertujuan menguasai dunia walaupun ambisi fasisme itulah yang akan menjatuhkan mereka. Siapa yang mengatur kedua energi itu?
Jawabannya adalah kita sendiri! Kita sendiri yang mengatur energi itu. Energi itu muncul dari suatu buah keterpaduan antara pikiran, nurani dan spirit kita. Sehingga perbuatan kita, kitalah yang mengendalikannya.
Setiap manusia tentu juga sadar bahwa mereka punya dua energi itu, namun kadangkalalah energi negative yang memenangi pertempuran sehingga tingkah laku manusia menjadi penuh nafsu, amarah, dan kesombongan,
Seperti yang telah difirmankan oleh Allah pada Surah Asy-Syams ayat 8 yang artinya; “Maka Dia (Allah) mengilhamkan kepadanya (manusia) kejahatan dan ketaqwaan”. Dari ayat diatas dapat ditarik suatu ajakan agar kita memilih jalan ketaqwaan itu. Jalan ketaqwaan itulah energi positif yang kita maksud.
Marilah kita atur kedua energi didalam jiwa kita. Kalau perlu bantu energi positif berperang melawan energi negatif. Sehingga perbuatan kita selalu diliputi oleh energi positif yang diliputi pikiran yang jernih, nurani yang bersih, spirit yang kuat, keteguhan prinsip serta cita-cita yang luhur.
4 Komentar:
Salam kenal dari ksetiawan.wordpress.com
Sepakat mas...artikel yang inspiratif...
Energi positif akan membawa kita menuju yang positif juga dan mengenal yang negatif
wah tambah lama artikelmu soyo keren pip,,,,sip,,,, tapi ada energi lain yang belom anda ketahui.....
Bwat mas umar.....
energi apa ya? saya jadi penasaran!
bagussssss
good job bossss.....
sangat inspiratif bosssss
Post a Comment